pesawat luar angkasa / space shuttle



Pesawat ulang-alik (bernama resmi: Space Transportation System atau STS; lebih populer dengan NASA's Space Shuttle atau Space Shuttle saja) adalah pesawat luar angkasa milik Amerika Serikat yang digunakan dalam misi penerbangan luar angkasa berawak. Pesawat ulang alik – tidak seperti pesawat luar angkasa lainnya – badan utama pesawat ulang-alik dapat digunakan kembali di lain waktu. Pesawat jenis ini hanya dimiliki oleh NASA, badan antariksa Amerika, dalam beberapa jenis. Sempat dibuat 5 buah, di mana sekarang tinggal tiga. Modul pesawat, terbang secara vertikal dan biasanya membawa tiga sampai lima astronot (walaupun pernah mengangkut 8 astronot dan masih cukup sampai 11 astronot dalam keadaan darurat) dan muatan sampai seberat 50.000 lb, 22.700 kg menuju orbit rendah bumi (thermosfer). Ketika misi selesai pesawat akan menyalakan pendorongnya sendiri untuk kembali menuju atmosfer bumi, pendorong akan dimatikan ketika pesawat sudah di dalam atmosfer bumi dan pesawat akan melayang selama perjalannya sampai akhirnya mencapai permukaan lagi.

Pesawat ulang-alik NASA bisa dikatakan merupakan pesawat luar angkasa pertama yang dirancang agar dapat dipakai kembali sebagian. Pesawat ini bertugas untuk membawa berbagai muatan (biasanya satelit) ke berbagai orbit bumi (biasanya orbit rendah, perlu perlakuan khusus untuk orbit yang lebih tinggi), penggantian awak ISS, Stasiun Luar Angkasa Internasional, dan untuk misi servis. Terkadang pesawat ini juga dapat mengambil kembali satelit untuk dikembalikan ke bumi. Bekerjasama dengan Soyuz, pesawat luar angkasa milik Rusia, kedua pesawat bahu membahu membangun ISS. Kedua pesawat dirancang agar dapat bekerja sekitar 10 tahun atau setara dengan sekitar 100 peluncuran.

Pesawat ulang-alik yang pertama adalah Enterprise, yang sebenarnya merupakan wahana uji terbang. Pesawat berikutnya adalah Columbia, Challenger, Discovery dan Atlantis. Challenger telah hancur ketika proses peluncuran pada tahun 1986, dan akhirnya dibuat Endeavour sebagai penggantinya. Sedangkan Columbia hancur ketika proses memasuki atmosfer bumi pada tahun 2003.


NASA telah mengumumkan untuk memberhentikan armada pesawat luar angkasanya pada tahun 2010 dan akan menggantinya dengan Orion, pesawat baru yang dirancang dapat mengangkut manusia menuju bulan dan bahkan objek angkasa yang lebih jauh lagi.

Bagian-bagian pesawat ruang angkasa
Mirip dengan pesawat terbang, pesawat ulang alik ini dilengkapi dengan sayap, sistem kemudi, sistem pendorong, dan badan pesawat tempat astronot bekerja. Bedanya pesawat ulang-alik ini lebih komplit baik badan maupun mesin yang menggerakannya.
Secara garis besarnya pesawat ruang angkasa terdiri dari tiga sistem dasar yaitu dua buah roket padat sebagai tenaga pendorong awal dari pusat peluncuran, tangki luar untuk menyuplai mesin utama, dan orbiter dimana tiga macam dek ditempatkan sebagai tempat astronot tinggal dan bekerja selama dalam perjalanan.
Pesawat ulang alik di kendalikan dari dek penerbangan di bagian atas. Di bagian bawah merupakan area tempat tinggal astronot yang berisi dapur, tempat tidur, dan sebagainya.istem pengendali lingkungan di tempatkan pada dek yang ketiga.
  • Tangki luar yang berisi 526,126 gallons bahan bakar berfungsi untuk menyuplai bahan bakar ke mesin utama. Saat dua roket padat (Solid Rocket Boosters) di pisahkan dari pesawat pada ketinggian 45 km, mesin utama di hidupkan dengan bahan bakar dari tangki luar (external tank). Tangki luar ini pun akan di lepas dari pesawat ulang alik pada ketinggian 113 km dan jatuh kelautan.
  • Roket padat seberat 1.300.000 pons inisanggup menghasilkan daya dorong sebesar 2.650.000 pons berfungsi sebagai pendorong pesawat ulang-alik saat di luncurkan sampai ketinggian 45 km dari permukaan bumi. Roket ini kemudian di lepaskan dari pesawat ruang angkasa dan jatuh kelaut.
  • Orbiter merupakan bagian inti dari pesawat ulang-alik. Orbiter mirip pesawat terbang, didalamnya terdapat dek tempat astronot tinggal dan peralatan navigasi. Mesin utama pun di tempatkan dibelakang orbiter. Orbiter inilah yang kembali ke Bumi jika misi telah selesai.
 misi pesawat ruang angkasa:
-APOLLO 11 (17 JULI 1969)
-APOLLO 12 (NOVEMBER 1969)
-APOLLO 13 MENGALAMI KEGAGALAN 
-APOLLO 14 (FEBRUARI 1971)
-APOLLO 15 (AGUSTUS 1971)
-APOLLO 16 (APRIL 1972)
-APOLLO 17 (DESEMBER 1972)

nih versi jermannya:

Das Space Shuttle (auch der Shuttle) war eine von der US-Raumfahrtbehörde NASA entwickelte Raumfähre.[4]

Die Komponenten waren neben dem Orbiter ein externer Treibstofftank und zwei Feststoffraketen. Das ganze System wurde Space Transportation System (kurz STS) genannt, fachlich wurde ausschließlich der Orbiter als Space Shuttle bezeichnet.

Die Entwicklung des Space Shuttle hatte ursprünglich zum Ziel, mit wiederverwendbaren Raketenstufen die Kosten für einen Raumflug deutlich zu senken. Dies erwies sich als eine nicht einhaltbare Vision. Das STS-Programm wurde 2011 nach 30 Jahren Betrieb eingestellt.

Die Raumfähre konnte gleichzeitig 24,5 Tonnen Nutzlast sowie bis zu acht Astronauten in eine niedrige Erdumlaufbahn (zwischen etwa 200 und 650 Kilometern Bahnhöhe) bringen. Zudem war das Shuttle mithilfe von Andockadaptern fähig, an eine Raumstation (früher Mir, später ISS) anzudocken. Durch diese Fähigkeit zum gleichzeitigen Transport von Mannschaft und Fracht war das Shuttle sehr vielseitig verwendbar. Es konnten Satelliten repariert oder zur Erde zurückgebracht werden, aber auch der Aufbau und die Versorgung der Raumstationen MIR und ISS waren zentraler Bestandteil der Shuttle-Missionen.

Nach dem letzten Apollo-Flug 1972 war das Shuttle ab 1981 das Arbeitspferd der NASA. Der erste Flug des Systems fand am 12. April 1981 statt, seither wurden insgesamt 135 Flüge durchgeführt, wobei es zu zwei fatalen Unfällen kam, bei denen jeweils eine Raumfähre mitsamt sieben Besatzungsmitgliedern verloren ging.

Zu den wichtigsten Erfolgen gehörten die Aussetzung diverser Raumsonden sowie des Hubble-Weltraumteleskops, diverse Flüge mit eingebauten Laboratorien, Flüge zur russischen Mir-Station sowie zur Internationalen Raumstation (ISS). Insgesamt wurden fünf raumflugfähige Orbiter gebaut. Der letzte Shuttle-Flug fand Mitte 2011 statt. Mit der Landung des Shuttle Atlantis ging die Ära der US-Raumfähren am 21. Juli 2011 zu Ende.

Als Nachfolger ist das Orion Multi-Purpose Crew Vehicle in Entwicklung, welches nach zwei unbemannten Testflügen 2014 und 2017 frühestens 2019 zum ersten Mal bemannt gestartet werden soll.[5] Außerdem befinden sich u. a. mit Dragon, CST-100 und Dream Chaser private US-amerikanische Raumschiffe in Entwicklung. 


Comments

Popular Posts


ABOUT ME!

My name is Hasnan Yusa Khilqan, you can call me yusa, I'm a third-year Industrial Engineering student at the University of Indonesia. As an Industrial Engineering student, I am well equipped with important knowledge related to business science, industrial organization, quality systems, and accounting. I have achieved several achievements during college, including being a finalist in the national management competition and the third runner-up in the National Business Case Competition. I have a career interest in Sales Strategy and Planning Division and am proficient in using Microsoft Office Tools and Python programming language.

I like watching movies and playing games in my free time, but this pandemic situation makes time almost free time lol. I'm just trying to get better every day in this life and give benefit to the other. So maybe if you read this blog u can get benefit from me. Thank you for visiting my blog, hope you like it.